Jembatan Timbang Singosari Dijadikan Rest Area

Jembatan Timbang di Jalan Raya Singosari Kabupaten Malang berubah menjadi tempat istirahat selama arus mudik dan balik. Rest area itu dimulai 1 Juli hingga 10 Juli 2016 mendatang. Pemakaian jembatan timbang sebagai tempat istirahat ini mengacu kepada surat edaran Kementerian Perhubungan.

“Berbarengan dengan dilarang beroperasinya angkutan berat dan truk selain pengangkut bahan bakar dan makanan pokok. Jadi selama itu, jembatan timbang dipakai untuk tempat istirahat atau rest area,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Lely Aryani, Sabtu (2/7/2016).

Perubahan jembatan timbang sebagai rest area itu tidak mengganggu aktivitas karena operasional memang berhenti mulai 1 – 10 Juli. Jembatan timbang Singosari terletak di tepi Jalan Raya Singosari, jalur utama Surabaya-Malang. Jalur itu merupakan jalur pemudi dari dan menuju Malang Raya dan sekitarnya seperti Blitar dan Kediri. Tidak hanya pemudik, jalan itu juga menjadi perlintasan wisatawan yang berwisata ke Malang Raya selama libur Lebaran.

Sebagai rest area, tempat itu dilengkapi sejumlah fasilitas seperti tenda buatan berukuran besar bagi pengemudi yang ingin beristirahat. Terdapat pula empat toilet dan musala serta disediakan makanan ringan dan minuman. Tenaga medis dari Puskesmas Singosari juga bersiaga untuk memberikan pertolongan pertama pada gangguan kesehatan yang sering dijumpai akibat terlalu lelah berkendara.

Lely menyebut tahun lalu puncak pengunjung mencapai 4.900 orang dalam satu hari. Tahun ini jumlah pemakai rest area Jembatan Timbang Singosari diprediksi mencapai 5.000-an orang. “Pengunjung paling ramai terjadi setelah salat ied, H+1 hingga H+2,” katanya.

Lely menambahkan meskipun sasaran utama rest area itu pemudik, tetapi setiap tahunnya selalu didominasi wisatawan yang beristirahat. Wisatawan itu biasanya istirahat setelah terkena kemacetan, terutama menuju dan dari Kota Wisata Batu.