Terminal Arjosasi – Cuaca yang tidak menentu selama dua bulan terakhir masih aman untuk aktivitas paralayang. Kondisi angin di Kota Batu relatif stabil dan aman digunakan setiap saat. Rekomendasi itu diberikan salah seorang atlet paralayang profesional yang menggunakan landasan paralayang Gunung Banyak.
”Ada interval waktunya boleh terbang atau tidak. Kalau hujan berhenti. Kalau Batu masih bisa diterbangin tiap hari. Sedangkan Bogor sudah sulit karena angin dari belakang,” kata Dwi Ali Sukoco atlit paralayang asal Banten. Normalnya kecepatan angin untuk terbang adalah 0-20 kilometer per jam. Di landasan paralayang Gunung Banyak Kota Batu, kecepatan angin hanya dua kilometer per jam.
Sementara itu kabut yang kadang terjadi juga bukan masalah. Karena selama landing masih terlihat aman untuk mendarat. ”Kalau visibility nol itu baru bermasalah karena bisa-bisa nabrak gunung,” katanya. Dari landasan paralayang Gunung Banyak, pengunjung bisa melihat penampakan Kota Batu dari atas. Panorama juga luas hingga ke arah Kota Malang. Bagi yang penasaran dengan sensasi terbang tandem, bisa menyewa dengan durasi 5-10 menit dan ongkos Rp 350 ribu. (*)